Jakarta
Persiapan
Persiapan
Alhamdulillah... dengan seijin Allah saya dan suami dapat menjalankan ibadah umroh pada sekitar pertengahan bulan Maret 2012. Ini adalah pengalaman pertama bagi saya menginjakkan kaki di kota suci Mekah dan Madinah. Sedangkan bagi suami ini adalah pengalamannya yang kedua mengingat dia pernah menjalankan ibadah Haji sebelum kami menikah. Karena baru pertama kali, selain rasa sukacita yang di rasakan, ada juga kebingungan mengenai apa saja yang harus dipersiapkan selain hati terutama. Tentu saja ada ketakutan tidak memadainya ilmu yang saya ketahui serta kurangnya perlengkapan yang akan di bawa dapat mengganggu kekhusyukan ibadah saya disana nanti. Maka....seperti biasa modal saya browsing dan googling deh mencari tahu segala hal yang berhubungan dengan ibadah umroh, dan Alhamdulillah banyak ilmu yang saya dapat. Dari mulai proses pencarian travel yang akan di gunakan, sejarah tempat-tempat yang akan dikunjungi, perlengkapan yang akan dibawa, hingga suhu udara disana pada saat tiba nanti. Kebetulan perjalanan saya langsung menuju kota Mekah, dengan melakukan miqot (memulai ihram) di dalam pesawat. Hal ini terdapat perbedaan pendapat, ada juga yang melakukan miqot di bandara Jeddah. Bahkan sebetulnya dalam satu pesawat yang berangkat dari Jakarta (kita memakai maskapai penerbangan nasional) sepertinya hanya rombongan kita yang melakukan miqot di pesawat. Mungkin agak sedikit repot bagi suami, karena harus berganti pakaian ihram di pesawat yang sempit. Tapi karena para lelaki di rombongan kami kompak mereka pun saling membantu satu sama lain hehehehe...
Selama perjalanan hati masih terus dag dig dug... bercampur antara perasaan bahagia, harap-harap cemas, maklum namanya kita berkunjung ke Baitullah tentunya tidak sama dengan perjalanan traveling biasa. Saya berusaha berdzikir, baca Qur'an, baca buku-buku Islami, mencoba membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal negatif demi kesempurnaan ibadah yang akan dijalani. Kebetulan saya juga orang yang tidak bisa tidur pulas di pesawat hehehe agak takut ketinggian, padahal waktu perjalanan dilakukan di malam hari.
Selama perjalanan hati masih terus dag dig dug... bercampur antara perasaan bahagia, harap-harap cemas, maklum namanya kita berkunjung ke Baitullah tentunya tidak sama dengan perjalanan traveling biasa. Saya berusaha berdzikir, baca Qur'an, baca buku-buku Islami, mencoba membersihkan hati dan pikiran dari hal-hal negatif demi kesempurnaan ibadah yang akan dijalani. Kebetulan saya juga orang yang tidak bisa tidur pulas di pesawat hehehe agak takut ketinggian, padahal waktu perjalanan dilakukan di malam hari.
Bandara Int. Soekarno Hatta, dengan suami
Bandara Int. Soekarno Hatta, bersama Ibunda tercinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar